LUWU UTARA - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara menggelar Lokakarya dengan tema utama “Membangun Sinergi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Kemenag dalam Bidang Agama dan Pendidikan Keagamaan. Lokakarya ini digelar, Senin (29/1/2024), di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara.
Lokakarya dibuka Bupati Indah Putri Indriani, dan dihadiri oleh Anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar, Muhammad Fauzi, Kepala Kemenag Rusydi Hasyim, dan Kepala DP3AP2KB Agunawan. Lokakarya ini diikuti oleh ratusan peserta, yang terdiri dari para Kepala KUA, para Penyuluh Agama, para Kepala Madrasah, dan para Guru Agama.
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Allah, Menteri Agama
|
Bupati Indah dalam sambutannya menyebutkan bahwa selama ini telah terjalin sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan kementerian agama di Luwu Utara. “Sudah berjalan dengan baik dan Insya Allah akan makin membaik, terutama dalam mendukung program unggulan dan visi misi pemda yang maju, mandiri dan harmonis, ” ucap Indah.
Ia menyebutkan, ada beberapa bentuk sinergi dan kerja sama yang sejauh ini telah terjalin dengan baik. Beberapa di antaranya, sebut Indah, adalah peningkatan fasilitas keagamaan, peningkatan ketakwaan, peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta peningkatan bidang pendidikan keagamaan.
Yang disebut terakhir, yaitu peningkatan bidang pendidikan keagamaan, Bupati Indah Putri Indriani mengatakan bahwa pemda senantiasa memperkuat sinergi dengan Kemenag, utamanya dalam hal pemberian bantuan kepada lembaga pendidikan pondok pesantren, dan memberikan dukungan pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Agama Islam.
“Bentuk sinergi ini diwujudkan dalam skema pembiayaan PPG tahun 2023 sebanyak 57 orang. Akan tetapi, kegiatan tersebut tertunda akibat ketidaksiapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara PPG di tingkat provinsi, ” beber Bupati perempuan pertama di Provinsi Sulawesi Selatan ini.
Ia menambahkan bahwa Pemda Lutra sedikit banyak sudah mengambil andil, berkontribusi, bermitra serta malakukan kerja sama yang baik bersama Kemenag Luwu Utara mulai dari awal terbentuknya hingga saat ini. “Pemda Luwu Utara selalu memberikan ruang kepada Kemenag untuk selalu bersinergi dalam berbagai kegiatan, ” tandasnya.
Sementara Kepala Kemenag, Rusydi Hasyim, mengatakan, pelaksanaan lokakarya ini bukan tanpa sebab. Mengingat selama ini Kemenag membina beberapa lembaga pendidikan, seperti madrasah, pondok pesantren, dan TPA. “Kalau tak ada keberpihakan pemda, ini semua tak akan jalan, karena kesannya jalan sendiri-sendiri, ” ucap Ruysdi.
Untuk itu, kata dia, dengan adanya lokakarya ini, maka diharapkan dapat meningkatkan kerja sama, membangun sinergi, serta memperkuat kolaborasi antara pemda dan kemenag, utamanya di sektor agama dan pendidikan keagamaan di Luwu Utara. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, akan banyak hal positif yang kita dapatkan” harapnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Lokakarya, Amiruddin, mengatakan bahwa Lokakarya Membangun Sinergi di Bidang Agama dan Pendidikan Keagamaan bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam rangka membangun sinergi keagamaan di Luwu Utara. “Persoalan agama bukan hanya urusan kemenag, tetapi urusan kita bersama, ” ucap Amiruddin.
“Ini adalah wadah silaturhmi, sekaligus wadah bagi kita untuk menyamakan persepsi dalam rangka untuk membangun sinergi keagamaan. Oleh karena itu, kami butuh perhatian pemda, perhatian kita bersama, karena lembaga pendidikan yang kita bina, dan yang masyarakat bina, juga berhak mendapatkan perhatian dari pemda, ” pungkanys. (LHr)