LUWU UTARA - - - Pranata Humas Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Luwu Utara, Lukman Hamarong, diberi kesempatan mengisi materi Pelatihan Muballigh(ah) yang dilaksanakan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kabupaten Luwu Utara baru-baru ini di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara.
Lukman yang juga Humas DPD BKPRMI Kabupaten Luwu Utara ini membawakan materi tentang Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Dakwah dan Media Silaturahmi. Di hadapan peserta, Lukman mengajak para peserta yang sebagian besar adalah para remaja untuk senantiasa memanfaatkan media sosial untuk berbagi pesan-pesan kebaikan, bukan sebaliknya.
Namun, sebelum mengalir dengan materinya, mantan Kasubag Komunikasi Pimpinan Bagian Protokol Sekretariat Daerah Luwu Utara ini memberikan pertanyaan kepada peserta terkait tujuan orang bermedia sosial. Peserta sebagian besar menjawab bahwa tujuan bermedia sosial adalah untuk bersilaturahmi dan untuk mencari informasi-informasi yang positif.
Atas jawaban peserta yang semuanya benar, ia kembali bertanya, konten apa saja yang dibagi di media sosial. Sebagian menjawab dengan lancar, sebagian lagi menjawab sedikit malu-malu. “Apa yang paling banyak kita bagi di media sosial? Apakah informasi bahwa kita sudah makan, sudah salat atau konten lain, seperti foto-foto atau video?” tanya Lukman lagi.
Jawaban peserta kompak, semua menjawab bahwa yang dibagikan adalah informasi-informasi yang bermanfaat. Dalam paparannya, Lukman berkali-kali mengingatkan peserta untuk tidak saling hujat dan saling sindir di media sosial, baik dengan teman terdekat maupun dengan keluarga lainnya. Karena menurutnya, kegiatan tersebut hanya akan menambah dosa.
“Alangkah baiknya yang kita share itu adalah sesuatu yang bermanfaat. Terus terang, banyak informasi yang tidak jelas berseliweran di media sosial. Kalau kita tidak punya saringan yang baik, kita tidak mampu mem-filter semua informasi, lantas kita ikut share, maka berapa dosa yang lahir akibat dari jari-jari kita yang tidak terkontrol, ” ucapnya mengingatkan.
Untuk itu, ia meminta peserta untuk sekali lagi bijak bermedia sosial. “Saat ini adalah momen-momen krusial orang berbuat sesuatu yang tak baik di media sosial, seperti menyebar fitnah dan berita hoaks, karena tahun depan akan ada pesta demokrasi, sehingga tahun ini tensi mulai meninggi. Olehnya itu, kita jangan terjebak, tetap bijak bermedia sosial, ” pungkasnya. (LH)